Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua, Norviadi S. Husodo, M.Si menjelaskan mengenai tantangan pengelolaan Kawasan Kota Tua berikut rencana pengembangannya pada talk show Jakarta Menjawab di iRadio edisi tanggal 14 Desember 2016. (Foto: Ied/Diskominfomas)
Sesi foto bersama dengan penyiar iRadio, Kamal dan Lugas
Norviadi menjelaskan apabila terdapat pungutan liar di Kawasan Kota Tua atau hal-hal lain yang ingin dilaporkan dapat menghubungi posko pusat informasi di depan Museum Keramik atau nomor kontak 021-6916275
Untuk kegiatan fotografi, Norviadi mengatakan bahwa situs-situs dan museum yang dikelola UPK Kota Tua tidak dipungut biaya namun masyarakat diharuskan melapor untuk pendataan sehingga petugas dapat turut mendukung dan mengamankan kegiatan tersebut
Norviadi menjelaskan bahwa Kawasan Kota Tua merupakan satu dari lima destinasi utama di DKI Jakarta dan diusulkan sebagai satu dari sepuluh destinasi nasional. UPK Kota Tua pun bersiap menyambut perhelatan Asian Games 2018 dengan beragam percepatan dalam hal renovasi dan penataan kawasan
Terkait PKL, Norviadi mengatakan bahwa pedagang binaan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan adalah anggota koperasi resmi dan ditempatkan di lokasi terpadu. PKL yang ditertibkan adalah mereka yang tidak terdaftar
Norviadi menjelaskan bahwa UPK Kota Tua bersama dengan UP Perparkiran telah mengatur lokasi parkir terpadu yaitu di Jalan Cengkeh. Oleh karenanya pengujung diharapkan meminta karcis kepada petugas sebagai penanda parkir resmi
Masalah kebersihan yang sering dikeluhkan adalah membludaknya sampah di Kawasan Kota Tua. Terkait hal ini, Norviadi mengharapkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempat-tempat sampah yang telah disediakan
Norviadi menjelaskan bahwa pada dasarnya masalah-masalah yang biasa dikeluhkan oleh pengunjung Kawasan Kota Tua terkait dengan isu kebersihan, parkir dan pedagang kaki lima
Norviadi membahas perkembangan isu Kawasan Kota Tua dengan Produser iRadio sebagai bahan talk show Jakarta Menjawab
